Sepotong Surga di Nglambor

Sepotong Surga di Nglambor

Ada yang pernah dengar Pantai Nglambor nggak? Pantai ini merupakan salah satu pantai terindah di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Letaknya sejajar dengan Pantai Siung dan Pantai Timang  yang terkenal dengan gondola ekstrimnya. Kita sendiri tahu bahwa kabupaten Gunung Kidul memiliki deretan pantai-pantai yang indah.  Kalau saya pribadi menjuluki Kabupaten Seribu Pantai.

Dimana sih letak Pantai Nglambor itu? Dan bagaimanakah kita bisa sampai ke sana? Bawa anak-anak safety nggak ya? Well, yuk kita bahas satu persatu.  FYI, ini menurut pendapat saya ya, kalau ingin review lain sebagai perbandingan silakan tanya mbah gugel ^_^

Pantai Nglambor diambil dari atas dengan kamera Go Pro

Pertama, starting point saya untuk sampai ke pantai Nglambor adalah dari kota Yogyakarta. Kenapa Yogyakarta? Karena rumah saya ada di kota Yogyakarta ^_^  Kurang lebih membutuhkan waktu dua jam untuk sampai ke Pantai Nglambor.  Tetapi perjalanan saya sedikit lebih lama karena beberapa kali berhenti di minimarket (kebiasaan kalau bawa anak-anak ngga bisa jauh-jauh dari cemilan).

Oya sebelum berwisata ke Pantai Nglambor, saya pun melihat-lihat review di internet tentang pantai ini.  Tujuan berwisata yang utama adalah snorkeling, so, saya mencari pantai yang biasa dipakai untuk aktivitas tersebut.  Berdasarkan reviews terdapat dua pantai di Gunung Kidul yang sering dipakai untuk aktivitas snorkeling, yaitu pantai Sadranan dan Pantai Nglambor.  Pantai Nglambor lebih dulu dipakai untuk snorkeling bisa disebut pelopor lah. Kemudian baru pantai Sadranan.

Kenapa saya lebih memilih Pantai Nglambor ? Yah, karena disebut pantai pertama yang biasa dipakai untuk snorkeling, serta saya belum pernah mengunjungi pantai tersebut.  Oiya. letaknya ada di desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk map-nya di bawah saya lampirkan yah.

Saya ambil gambar ini dari mesin pencari google

Untuk menuju ke Pantai Nglambor, saya menyarankan untuk membawa mobil. Apalagi jika membawa anak-anak.  Jalan menuju ke sana berkelok-kelok aduhai.  Alhamdulillah, kami sekeluarga tidak pernah mabuk perjalanan,  jadi aman-aman saja. Jangan lupa juga untuk membawa kamera, karena banyak pemandangan indah di sepanjang perjalanan.  Sepanjang perjalanan menuju Pantai Nglambor sangat indah, seperti melewati jalan di tengah bebatuan, tanaman-tanaman hijau,  jalanan yang menukik tajam dan sempit.

Untuk menuju ke Pantai Nglambor sendiri dari tempat parkiran mobil, kita harus berjalan kurang lebih 1 km dengan jalanan menurun curam sampai ke bibir pantai. Namun,  jangan khawatir ada babang ojek yang siap mengantar dengan tarif 5ribu rupiah. Kalo saya jelas pilih pakai ojek, bawa bocah dan nenteng ransel berat loh ^_^

bibir pantai Nglambor yang tidak terlalu besar, di belakangnya ada tebing / karang yang tinggi

Di Nglambor sendiri ada dua tempat persewaan alat-alat snorkeling sudah dengan pemandu dan dokumentasi bawah laut dengan merogoh kocek 45rb/orang. Snorkeling bisa dilakukan pukul 7 pagi hari hingga pukul 9 pagi hari. Atau setelah pukul 12 siang sampai pukul 4 sore. Snorkeling di pantai selatan ini memang cukup aman karena di kanan kirinya terdapat dua batu karang besar yang berfungsi sebagai pemecah ombak. Dua batu besar tersebut dikenal dengan nama Watu Kalong dan Watu Kuntul.

Karena saat sampai di Pantai Nglambor ombak masih pasang, kami melakukan aktivitas lain yakni meniti jembatan gantung di atas deburan ombak Samudera Hindia. Seketika kita menjadi sangat kecil di hadapan semesta ini. Benar-benar  mahakarya Tuhan yang luar biasa. Jembatan tersebut menghubungkan dengan batu karang besar di depannya dan di depannya lagi juga ada karang luar biasa besarnya yang bisa dititi dengan menaiki gondola.  Dibutuhkan tenaga lebih jika mengajak anak-anak apalagi kalo tidak terbiasa jalan jauh. Siap-siap gendong karena tidak bakalan bisa menggunakan stroller.  Alhamdulillah, si sulung ini tenaga nya luar biasa melebihi emaknya yang gampang mengantuk dan yaa gitulah ^_^

Hati- hati ya nak meniti jembatan gantung, kelak kamu juga akan meniti jembatan kehidupan yang lebih keras lagi. Jadi kuat ya nak, mental dan fisikmu.

Di atas karang setelah meniti jembatan gantung, naiknya ke sini juga melewati batu-batu karang yang tajam

Oiya, tips jika meniti jembatan gantung dan naik gondola di pantai ini untuk memakai alas kaki yang kuat & nyaman soalnya jalannya licin, kemarin karena tidak persiapan mau meniti jembatan ini jadi alpa membawa sepatu atau sandal gunung. Untuk aktivitas meniti jembatan gantung dan naik gondola ini saya dan anak bungsu yang berusia 3 tahun tidak ikut. Karena menurut saya masih terlalu berbahaya untuk anak usia 3 tahun. Apalagi terkadang anak seusia ini belum mantap betul keseimbangannya jika berjalan di atas jembatan yang bergoyang-goyang gitu.  Anak pertama saya sangat antusias untuk menyeberang jembatan tetapi harus dengan syarat ditemani orangtuanya.

Lalu apa sih sensasinya meniti jembatan gantung itu? Memuaskan adrenalin sih yang utama, berjalan di atas jembatan gantung gantung dan melihat deburan ombak di bawahnya membuat jantung berdebar-debar. Setelah sampai di karang di seberang pantai, harus menaiki tangga dari bambu untuk sampai ke puncak. Hati-hati yaa, licin apalagi jika habis diguyur hujan.  Sampai di atas terbayarlah dengan pemandangan indah, sejauh mata memandang hamparan laut maha indah.  Subhanallah, sungguh manusia tiada bandingan dengan sang pencipta alam ini.

Tiba saatnya untuk menaiki gondola supaya bisa sampai di karang berikutnya.  Sependek ingatan saya, perlu merogoh kocek sebesar 80ribu untuk naik gondola ini.  Lumayan memacu adrenalin walaupun tidak se-ekstrim gondola yang ada di pantai Timang, jaraknya pun lebih pendek.

Untuk menyebrang ke batu karang berikutnya harus naik gondola dulu ya, seingat saya bayarnya 80ribu

Pukul 13.00, ombak mulai kecil dan mulailah aktivitas snorkeling. Tidak terlalu dalam karena cuma di pinggir pantai. Ikan jenis Sergeant Major, Jambrong, dan beberapa ikan kecil lainnya adalah penghuni tetap yang terlihat sering bercanda dengan kami di celah-celah terumbu karang. Snorkeling dilakukan selama kurang lebih satu jam.  Waktu itu lumayan ramai dan padat wisatawan karena hari Sabtu.  Hanya saya dan suami yang melakukan snorkeling ini. Anak-anak bermain pasir di pinggir pantai.  Pasirnya lumayan tajam dan kasar berwarna coklat muda.  Berbeda dengan pasir di pantai- pantai selatan Yogyakarta, pantai ini cukup eksotik bagi pemburu ketenangan sejenak dari hiruk pikuk kota Yogyakarta.  Namun,  kurang memuaskan untuk anak-anak berlarian di tepi pantai dan bermain pasir.  Kenapa? Karena tepi pantai bisa dibilang kecil.  Untuk sampai ke bibir pantainya pun harus turun dari anak tangga lagi dan agak curam.  Dengan kata lain, agak menjorok ke bawah untuk mencapai bibir pantai.

Tiket untuk snorkling sudah termasuk pemandu, alat snorkling. Dokumentasi bisa diambil semua, jadi siapkan flashdisk dari rumah ya.

Si ayah ikutan narsis berenang bersama ikan-ikan

Salam damai dari Nglambor ya ^_^

Tiduran di atas air begini rasanya nagih

Pantai Nglambor diambil dari samping, terlihat jembatan gantungnya

Oh ya, bagaimana soal makanan? Ada warung jual makanan kok dengan hidangan ala pesisir, duduk lesehan santai di tikar.  Harganya pun masih wajar, rasanya pun tidak mengecewakan.  Lumayanlah bisa untuk mengganjal perut dan istirahat sebentar.  Ada juga beberapa kamar mandi yang bersih dan penitipan barang.  Semuanya dikelola oleh penduduk sekitar.  InshaAllah aman.  Penduduk-penduduk sekitar pun ramah. Begitu juga dengan babang ojek yang mengantar kami dari tempat parkir menuju pantai.

Santai dulu sambil makan siang menunggu ombak surut baru bisa snorkeling

Bersama si kecil pose dulu kita sambil menunggu ombak surut

Oke deh, coba yuk diringkas tips tips dan barang bawaan yang perlu disiapkan untuk berwisata di pantai ini :

  1. Uang Tunai
  2. Kamera (kamera tahan air direkomendasikan untuk dokumentasi pribadi)
  3. Tenaga ekstra
  4. Bekal seperti makanan kecil
  5. Topi dan sunglass karena jika siang terik sekali, oyaa kalau mau pesan kacamata hitam bisa langsung wasap saya yaa (hhaaa.. nyambi promosi)
  6. Pakainya tas ransel aja ya,, biar ga repot kalau pakai tas cangklong
  7. Sandal/ sepatu gunung jika ingin meniti jembatan dan naik gondola
  8. Sandal/ sepatu gunung jika ingin meniti jembatan dan naik gondola
  9. P3K ringan seperti minyak kayu putih, obat merah, dan tensoplast (kalau ini sih barang bawaan wajib bagi saya karena saya sering bepergian bersama anak-anak)
  10. Baju ganti bersih sehabis snorkling, alat mandi, handuk, tas kresek, alat sholat
  11. Flashdisk untuk mengambil dokumentasi dari komputer pemandu (bisa juga pakai ponsel dengan kabel data)
  12. Tambahin kalauu ada yang kurang yaaa

Liburan singkat Sabtu (21 Oktober 2017) kemarin adalah ide ayahnya anak-anak  yang belum kesampaian mengajak istrinya snorkling di pulau Rubiah ^_^  Alhasil diputuskan untuk snorkling ala ala dulu di seputaran Yogya ini. Cukup puas lelah dan capek tapi terbayarkan dengan kebersamaan ini.

Saatnya refreshing teman-teman ^_^ Jangan Lupa Bahagiaaaa…..

Finally, selesai liburan singkat hari ini ^_^

Replies: 0 / Share:

You might also like …

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *